Pesma Baitul Hikmah

PMKDI Hari Kedua Suguhkan Materi Keorganisasian

PESMA NEWS – Pelatihan Manajemen & Kepemimpinan Dakwah Islam (PMKDI) Tingkat Dasar hari pertama sukses dilaksanakan dengan fokus materi mengenai manajemen dan kepemimpinan. Hari kedua, peserta diberikan materi mengenai keorganisasian.

Bertempat di Aula Ikhwan Masjid Nuruzzaman Kampus B Universitas Airlangga pada Sabtu, (26/1) PMKDI hari kedua sukses dilaksanakan dengan semangat yang penuh dari para peserta. Setidaknya ada empat materi yang dipaparkan pada kesempatan tersebut yaitu  Model Organisasi, Analisis SWOT, Budaya Organisasi, dan Meneladani Kepemimpinan Diri Rasulullah SAW.

Pada sesi pertama, peserta mendapat materi mengenai model organisasi yang disampaikan oleh Ustadz Nanang Qosim, SE., MPI. Dalam kesempatan tersebut, Ustadz Qosim menjelaskan mengenai tipe-tipe organisasi yang terdiri dari organisasi lini, organisasi fungsional, organisasi lini & staf, dan organisasi panitia.

“Organisasi dikatakan baik jika dapat menunjukkan kelancaran arus pekerjaan dan pengendalian yang mantap meskipun hanya dengan sedikit bimbingan,” ucapnya.

Tak sampai disitu, pada sesi kedua Ustadz Qosim juga memaparkan materi mengenai analisis SWOT. Analisis SWOT berkaitan dengan perencanaan strategis. Tahap perencanaan strategis meliputi tahap pengumpulan data, tahap analisis, dan tahap pengambilan keputusan. Ustadz Qosim mengatakan, di samping akan mencari kekuatan diri sendiri serta peluang, setiap orang juga harus bisa menemukan kelemahan diri serta tantangan yang ada. Proses pencarian jati diri pun harus segera ditemukan agar memiliki masa depan yang cerah.

“Kita harus fokus pada diri kita sendiri dengan memaksimalkan kekuatan diri. Jika kita tidak bisa mengalahkan kekurangan kita maka jangan harap kita akan bisa mengalahkan orang lain,” tambahnya.

Dilanjutkan dengan materi ketiga, yaitu meneladani kepemimpinan diri Rasulullah SAW oleh Ustadz M. Masykur Ismail, S.S., yang juga merupakan ketua yayasan Pesantren Mahasiswa Baitul Hikmah. Ustadz Masykur menjelaskan terdapat lima dasar kepemimpinan Rsuullah SAW. Lima dasar tersebut ialah integritas pribadi guna membangun kepercayaan, peningkatan hubungan dengan orang lain, daya kepemimpinan, perilaku etis, dan peningkatan semangat melalui pengetahuan spiritual. Ustadz Masykur menambahkan, karakter Rasulullah SAW merupakan suri tauladan kepemimpinan yang baik bagi semua orang (uswatun hasanah).

Ustadz Muwafik Shaleh, M.Si., hadir sebagai pembicara terakhir dengan membahas mengenai budaya organisasi. Menurutnya, dalam konteks organisasi, budaya atau identitas organisasi sangat penting untuk menentukan keberhasilan suatu organisasi. Identitas nilai dan perilaku pada suatu organisasi akan membuat organisasi tersebut kuat serta susah untuk ditiru oleh organisasi lain.

Budaya organisasi, lanjut wakil dekan III FISIP Universitas Brawijaya, jauh lebih penting daripada organisasi itu sendiri. Cara membentuk suatu identitas yang memiliki nlai menueut Ustadz Muwafik ialah dengan istiqomah atau secara terus menerus melakukan budaya tersebut. Budaya organisasi meliputi filosofi, keyakinan, nilai, pola interaksi, pola perilaku, kebiasaan, dan simbol-simbol. Sedangkan unsur budaya organisasi meliputi pendiri organisasi, pengalaman organisasi dengan keadaan luar, serta hubungan interaksi dan tindakan anggota.

“Jika Anda berada dalam suatu organisasi Anda tidak meninggalkan suatu jejak yang bermanfaat, maka Anda sama saja tidak pernah berada dalam organisasi tersebut,” tutupnya. (M. Najib Rahman/Nuri Hermawan)

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *